Ruang ini memuat hal-hal atau apa saja dari hasil pengamatan lapangan yang unik, yang langka, yang terpinggirkan. Di akhir tulisan ada pertanyaan atau pernyataan yang bisa Anda komentari dan jawab. Trimakasih.....
Di pasar tradisional tempat aku belanja setiap dua hari, ada penjual aneka gerabah. Sewaktu saya kecil, seingat saya penjualnya wanita setengah baya. Ketika aku menginjak remaja si penjual kian menua. Suatu kali ketika aku menginjak dewasa, si penjual diganti wanita muda. Kini tatkala aku sudah beberapa tahun berkeluarga, penjual gerabag itu pun mulai meninggalkan usia paruh bayanya. Ketika anakku memasuki usia sekolah si penjual yang sudah menginjak tua itu diganti wanita muda yang mengajak balitanya. Si penjual memang berganti-ganti generasi, tapi tak ada ekspansi barang dagangan. Macam dan bentuknya itu-itu saja. Wajan dan anglo tanah liat, kipas dan keranjang bambu, kendil atau kuali dari yang terkecil hingga yang besar, parut kayu dan tusuk sate, aneka sikat keramik, sapu ijuk dan lidi. Pembelinya hanya satu dua bahkan lebih sering tak ada. Tak jauh darinya ada kios ikan segar dan daging ayam potong yang dirubung pembeli setiap pagi.
ilustrrasi produksi gerabah |
Sementara itu, di pinggir jalan yang kulewati setiap kali ke pasar muncul aneka bentuk pusat perdagangan baru, mulai dari outlet dengan aneka gerobak cantik sampai minimarket dengan sistem franschise maupun toko-toko besar milik perorangan. Aku jadi ingat si penjual gerabah, mampukah ia memasuki alur perdagangan yang ekspansif seperti ini. Aku sadar dan sudah tahu jawabannya pasti tidak! Suatu malam aku bermimpi, si bayi yang diajak berjualan di kios gerabah mendatangiku. Usianya telah menginjak remaja. ia mengeluh lalu menangis tersedu, terbata-bata ia berkata dan bertanya padaku: "Bu aku tak mau jadi penjual gerabah bila besar nanti. Adakah solusi untukku?" Tak tega aku untuk berkata tidak. "Any idea guest?" Help me please.......